Jumat, 26 Juli 2013

laporan biologi pertumbuhan kecambah sma Kelas 12 semseter 2



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Tumbuhan terbagi atas dua sub kingdom yaitu : gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan angiyospermae (tumbuhan biji tertutup). Angiyospermae dikelompokan kembali menjadi tumbuhan biji berkeping satu (monocotyledon) dan tumbuhan biji berkeping dua (dicotyledon).  Untuk membedakan tumbuhan biji berkeping satu dan tumbuhan berkeping dua, dengan mengamati bentuk kecambah yang kelak akan membentuk tumbuhan baru. Contoh tumbuhan biji berkeping satu yaitu : berbagai jenis kelapa, padi, jagung, sagu, dan lain – lain. Adapun contoh tumbuhan biji berkeping dua, yaitu : kacang hijau, kacang tanah, kacang panjang, dan lainnya.
Salah satu contoh tanaman berkeping dua adalah kacang hijau. Kacang hijau merupakan tumbuhan dengan proses perkecambahan yang sederhana. Kacang hijau dapat tumbuh hanya dengan kondisi lembab. Kondisi yang lembab akan mempengaruhi proses awal perkecambahan dengan terbukanya lapisan terluar atau kulit biji kacang hijau. Terbukanya lapisan tersebut disebabkan terbentuknya ujung bakal akar. Kemudian akar tersebut akan tumbuh dan keping lembaga akan terbuka pula dari kulit kacang hijau. Keping lembaga akan membentuk daun, yang nantinya akan membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
Proses perkecambahan kacang hijau dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ada faktor internal dan faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi perkecambahan dari dalam kacang hijau. Seperti gen dan hormon. Sedangkan faktor ekternal adalah faktor yang mempengaruhi perkecambahan dari luar kacang kacang hijau. Seperti sinar matahari, air, kelembaban, dan pH.
Dari seluruh faktor eksternal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai sinar matahari terhadap perkecambahan. sehingga peneliti menarik judul dalam penelitiannya yaitu, PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU.





1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :  “Bagaimana Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau?”

1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan  kecambah kacang hijau.

1.4   Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, yaitu :
a)        Untuk menambah khazanah atau ilmu pengetahuan.
b)        Sebagai acuan pembelajaran mengenai membuat karya tulis baik siswa maupun guru.
c)        Sebagai referensi pembelajaran tentang pertumbuhan perkecambahan terhadap faktor eksternal khususnya sinar matahari.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Klasifikasi Kacang Hijau
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Fabales
                             Famili:
Fabaceae (suku polong-polongan)
                                 Genus:
Phaseolus
                                     Spesies: Phaseolus radiatus L (Anonim,
http://www.plantamor.com/index.php?plant=981, diakses pada tanggal 27 Juli 2012).
2. 2 Morfologi Kacang Hijau
            Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan (Caray,
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/02/kacang-hijau.html, diakses pada tanggal 27 Juli 2012).
2. 3 Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
            Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Sedangkan  perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali (Alfiyan,  http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html, diakses pada tanggal 27 Juli 2012).

2. 4 Proses Perkecambahan
            Perkecambahan adalah proses pengaktifan kembali aktivitas pertumbuhan embryonic axis di dalam biji yang terhenti untuk kemudian membentuk bibit. Selama proses pertumbuhan dan pemasakan biji, embryonic axis juga tumbuh. Secara visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah umumnya ditandai dengan terlihatnya radikel atau plumula yang menonjol keluar dari biji. Proses perkecambahan merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisiologi, dan bio kimia. Pada tanaman, tahapan perkecambahan yaitu : penyerapan air, munculnya radikula dan plumula, membentuk daun, dan membentuk biji baru (Anonim, http://task-list.blogspot.com/2011/03/perkecambahan.html, diakses pada tanggal 27 Juli 2012).

2. 5 Faktor Internal Perkecambahan Kacang Hijau
            Faktor Internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan : Genetik  adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan. Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup (Biokatalisator). Suatu rangkaian  reaksi dalam  tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama Hormon (fitohormon)  merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin) dan hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin). Hormon auksin digunakan dalam kacang hijau. Auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal. Struktur yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari. Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji (Anonim, http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1366&bih=639&sclient=psy-ab&q=faktor+internal+enzim+dan+hormon+perkecambahan&oq=faktor+internal+enzim+dan+hormon+perkecambahan&gs_l=serp.12...0.0.6.112.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0...0.0...1c.2Z-GQxuEIo4&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=b119564fbdf1c01, diakses pada tanggal 27 Juli 2012).
2. 6 Faktor Eksternal Sinar Matahari
            Cahaya atau sinar matahari sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk kelangsungan hidupnya, sebab sinar matahari merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses berlangsungnya fotosintesis di dalam daun-daun tumbuhan hijau. Dari proses fotosintesis akan menghasilkan zat makanan yang sangat berpengaruh terhadap pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman (Anonim, http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1366&bih=639&sclient=psy-ab&q=faktor+internal+enzim+dan+hormon+perkecambahan&oq=faktor+internal+enzim+dan+hormon+perkecambahan&gs_l=serp.12...0.0.6.112.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0...0.0...1c.2Z-GQxuEIo4&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=b119564fbdf1c01, diakses pada tanggal 27 Juli 2012).

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan, yaitu :
-          Gelas aqua bekas (wadah) 3 buah,
-          Kapas,
-          Penggaris,
-          Kertas, dan
-          Polpen.
Dan bahan yang digunakan, yaitu :
-          Biji Kacang hijau 15 biji, dan
-          Air secukupnya.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
                 Hari                 : Minggu s/d Jum’at
                 Pukul               : 09.30 WITA
Tempat           : Jalan Kihajardewantara no. 18, RT 03 RW 03, Kelurahan Pekat, Bukit Tinggi, Kecamatan Sumbawa.
3.3 Cara Kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan.
b) Melembabkan kapas dengan air.
c) Meletakkan kapas lembab tersebut pada wadah gelas.
d) Meletakkan kecambah masing – masing 5 biji pada ketiga wadah.
e) Mengamati pertumbuhan pada kecambah selama 6 hari.
f) Mengukur kecambah menggunakan penggaris.
g) Menuliskan hasil penelitian pada laporan penelitian.
3.4 Pengambilan Data
            Pengambilan data menggunakan diskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hasil pengamatan berdasarkan data yang ada.




 
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Penelitian
Tabel Penelitian
a)      Penelitian kecambah terhadap sinar matahari
Kacang Hijau
Tinggi Kecambah hari ke-
Keterangan
1
2
3
4
5
6
1
0,30
0,80
1,20
1,50
1,70
2,50
Memiliki 2 daun
2
-
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
4
-
-
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
-
Tinggi rata-rata
0,30
0,80
1,20
1,50
1,70
2,50

*tabel 1
b)      Penelitian kecambah tanpa sinar matahari
Kacang Hijau
Tinggi Kecambah hari ke-
Keterangan
1
2
3
4
5
6
1
0
1,10
2,10
6,40
12,50
18,40
Memiliki 2 daun
2
1,20
1,60
4,30
8,20
14,30
20,80
Memiliki 2 daun
3
0
0
0
1,20
1,50
2,10
-
4
0
0,80
1,90
4,10
9,00
14,50
Memiliki 2 daun
5
0
0,50
0,90
1,10
1,40
1,90
-
Tinggi rata-rata
0,24
0,80
1,84
4,20
7,74
11,54

       *tabel 2
c)      Penelitian kecambah sebagai kontrol
Kacang Hijau
Tinggi Kecambah hari ke-
Keterangan
1
2
3
4
5
6
1
0
0,40
0,70
1,90
5,40
11,70
Memiliki 2 daun
2
0
0,60
1,30
1,50
2,10
6,80
Memiliki 2 daun
3
0
0,20
0,40
0,90
1,90
2,50
Memiliki 2 daun
4
-
-
-
-
-
-
-
5
0
0
0
0
0
1,40
-
Tinggi rata-rata
0
0,30
0,60
1,08
2,35
5,60

            *tabel 3
4.2 Pembahasan
     Pada tabel 1 dari hasil penelitian, ditemukan rata-rata tinggi tumbuhan untuk hari pertama yaitu  0,30 cm. Di jam yang sama untuk hari kedua memiliki tinggi rata-rata 0,80 cm. Kemudian untuk hari ketiga memiliki rata-rata tinggi 1,20 cm. Hari kelima mencapai tinggi rata-rata 1,50 cm. Hari kelima 1,70 cm dan hari keenam 2,50 cm.  
     Selanjutnya untuk tabel 2, pada hari pertama rata-rata tinggi tumbuhan 0,24 cm. Kemudian hari kedua rata-rata tinggi tumbuhan menjadi 0,80 cm. Hari ketiga rata-rata tinggi tumbuhan kacang hijau 1,84 cm. Hari keempat rata-rata tinggi mencapai 4,20 cm. Hari kelima rata-rata tinggi menjadi 7,74 cm dan hari keenam mencapai 11,54 cm.
            Pada tabel 3, hari pertama rata-rata tinggi tumbuhan kacang hijau  0 cm. Mulai tumbuh pada hari kedua menjadi 0,30 cm. Hari ketiga mencapai ketinggian 0,60 cm. Lalu rata-rata meningkat hari keempat mencapai 1,08 cm. Kemudian hari kelima mencapai tinggi rata-rata 2,35 cm dan hari keenam menjadi 5,60 cm.  
Dari ketiga pengamatan tersebut, pertumbuhan kecambah kacang hijau pada sinar matahari lebih pendek dibandingkan dengan tinggi pertumbuhan kecambah kacang hijau sebagai variabel pengontrol. Sedangkan pertumbuhan kecambah kacang hijau yang  berada di tempat gelap (tanpa sinar matahari) lebih tinggi dibandingkan dengan tinggi pertumbuhan kecambah kacang hijau sebagai variabel pengontrol. 
           Hal ini disebabkan, karena pada proses perkecambahan dalam kacang hijau bekerja hormon auksin. Hormon auksin pada kacang hijau banyak diproduksi di jaringan meristem. Hormon ini berfungsi dalam mempercepat pembelahan pada daerah meristem apikal. Kadar auksin yang banyak diproduksi, mengalami penurunan diakibatkan pengaruh dari sinar matahari. Oleh karena itu, proses perkecambahan kacang hijau yang dilakukan mengenai sinar matahari mengalami penghambatan pertumbuhan. Sehingga ukuran tingginya lebih rendah dari perkembangan kacang hijau pengontrol. Sebaliknya pada proses perkecambahan di daerah tanpa sinar matahari mengalami peningkatan hormon auksin. Jadi, perkecambahan kacang hijau tersebut ukurannya lebih tinggi dari perkecambahan kacang hijau pengontrol.









BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN
5. 1 Simpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan  kecambah kacang hijau. 
5.2 Saran
a)    Proses penelitian perkecambahan terhadap perlakuan yang terkena sinar matahari, ketika malam hari penyinaran melalui lampu.
b)   Sedangkan terhadap perlakuan yang tidak terkena sinar matahari, menggunakan kotak atau semacamnya yang mencegah terjadinya kontak dengan sinar matahari maupun lampu.
c)    Dalam penelitian terutama pengukuran hendaknya satu orang saja yang mengukur agar tidak terjadi distorsi.               


 


DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Plant. http://www.plantamor.com/index.php?plant=981, diakses pada tanggal 27 Juli 2012.
Caray, Kacang Hijau. http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/02/kacang-hijau.html, diakses pada tanggal 27 Juli 2012.
Alfiyan, Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Perkecambahan.  http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html, diakses pada tanggal 27 Juli 2012.
Anonim, http://task-list.blogspot.com/2011/03/perkecambahan.html, diakses pada tanggal 27 Juli 2012













LAMPIRAN – LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar