|
Pohon Binong (Tetrames nudlifora) |
Pulau Sumbawa yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara
Barat adalah merupakan pusat produksi madu hutan yang sudah dikenal di
Indonesia. Hal ini secara hukum sudah diakui oleh Kementrian Kehutanan dengan
dikeluarkanya paten atas madu Sumbawa sebagai salah satu “Indikasi Geografis”
tahun 2011 oleh Lembaga Paten Indonesia. Madu merupakan icon daerah Sumbawa yang telah dikenal
luas karena karakteristiknya khas
dan
telah menjadi bagian dari mata pencaharian sebagian masyarakat daerah Sumbawa. Madu hutan Sumbawa dihasilkan oleh lebah dari jenis giant bee species Apis dorsata. Jenis lebah hutan ini membuat sarang di pohon-pohon
tinggi diatas 10 meter di hutan yang dalam bahasa lokal Sumbawa disebut boan. Salah satu boan khas habitat hutan Sumbawa adalah jenis pohon
Binong (Tetrames nudlifora). Pohon Binong akan disebut boan ketika di satu pohon binong terdapat lebih dari 2 sarang lebah
hutan. Kelangsungan hidup madu hutan Sumbawa banyak bergantung dari kelestarian
pohon ini. Saat ini pohon Binong merupakan salah satu spesies
tanaman yang mulai berkurang
jumlahnya di area kawasan hutan Sumbawa. Selain karena faktor pembibitan yang mengandalkan proses
secara alami yang cukup panjang, sehingga pertambahan jumlahnya tidak
signifikan, penebangan dan kebakaran hutan untuk keperluan pembukaan ladang
menjadi penyebab punahnya rumah bagi lebah hutan Sumbawa ini.
|
Madu Sumbawa Produksi Jaringan Madu Hitan Sumbawa (JMHS) |
Madu
Sumbawa yang dihasilkan oleh spesies lebah madu hutan ini (Apis dorsata) juga memberikan kontribusi besar terhadap
perekonomian masyarakat. Hal ini dikarenakan Sumbawa dikenal sebagai sentra
penghasil madu alam dan juga banyak dari masyarakatnya bermatapencaharian
sebagai produsen dan distributor madu. Selain itu khusus untuk madu hutan
Sumbawa sudah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) yaitu Hak Kekayaan
Intelektual (HaKI) untuk menjamin bahwa
madu-madu yang diproduksi di bawah JMHS (Jaringan Madu Hutan Sumbawa) adalah
madu hutan yang terjamin keasliannya dan memenuhi standar produksi yang lestari
dan higienis. Oleh karena itu sangat penting adanya untuk menjaga kelestarian
dari spesies lebah madu Sumbawa sebagai
penghasil madu hutan Sumbawa.
Selain itu, produksi madu Sumbawa setiap tahunnya adalah 125.000 ton pertahunnya.
Desa Batu Dulang adalah daerah yang memproduksi madu Sumbawa terbesar dari
daerah lainnya sekitar 35,5 % dari keseluruhan produk madu Sumbawa berasal dari
daerah ini (Julmansyah, 2008). Di daerah Batu Dulang terdapat sebuah hukum
tidak tertulis untuk tidak menebang jenis pohon ini. Jika dilihat secara ilmiah
adapun beberapa dampak secara langsung atas keberadaan hukum tidak tertulis ini
yakni Pertama terhadap keberadaan Lebah Hutan Apis dorsata yang tinggal di pohon ini tentunya hal ini juga akan berbanding
lurus dengan produksi madu yang dihasilkan. Kedua, daerah Batu Dulang merupakan
Daerah Aliran Sungai (DAS) yakni suatu daerah yang berperan penting dalam
ketersediaan air untuk kota Sumbawa DAS ini juga digunakan PDAM sebagai sumber
air. Ketiga, masyarakat lebih mematuhi hukum adat dan istiadat dari nenek
moyang yang menjadi sebuah kearifan lokal dengan hukum tidak tertulis
dibandingkan Hukum tertulis berupa hukum pidana ataupun hukum perdata yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
|
Pengukuran Ketinggian desa Batu Dulang (840 mdpl) |
Masyarakat Batu Dulang yang tinggal di ketinggian 840
mdpl membuat masyarakat bergantung pada
kekayaan hutan dan hasil hutan yang dimilikinya. Sehingga apabila
terjadi perubahan fungsi lahan dari hutan menjadi daerah pertanian tentunya
akan berdampak besar terhadap ketersediaan air dan bencana alam yang akan
terjadi karena terjadinya perubahan fungsi lahan. Sehingga hukum tidak tertulis
merupakan sebuah bentuk dari bottom-up Management
dan butuh suatu bentuk top-down
Management untuk mempertahan keberlangsungan dan keharmonisan baik alam dan
manusia yang sudah bertahan lama. Top-down
Management dapat berupa tiga aspek yang harus diperhatikan yaitu pertama
peningkatan kualitas tenaga pendidik untuk pendidikan yang berkualitas. Kedua,
jalan merupakan infrastruktur yang diutamakan karena merupakan urat nadi dari
kegiatan pereekonomian desa. Ketiga, berantas masyarakat buta internet untuk
kemudahan mendapatkan informasi dan akses yang tidak terbatas. Sehingga, Madu
merupakan icon daerah Sumbawa yang
telah dikenal luas karena
karakteristiknya yang khas menjadi potensi unggulan bukan
hanya bagi kabupaten Sumbawa tetapi produk unggulan dari Provinsi Nusa Tenggara
Barat.
Assalamu'alaikum wr.wb
BalasHapussaya bleh bertanya tidak, apa sie keistimewaan atau kelebihan dari madu sumbawa ini? dan apa saja faktor yg mempengaruhi kualitas dari madu sumbawa? terima kasih
Saya ingin jadi resaller silahkan 2C21371D, /083804955061
BalasHapusSaya ingin jadi resaller silahkan 2C21371D, /083804955061
BalasHapus