Oleh : Mochammad Isro Alfajri
Seorang pemuda yang visioner, berani dan cerdas dia
adalah Fahri hamzah pria kelahiran Utan 10 November 1971, sesuai dengan tanggal
kelahirannya pada hari pahlawan, begitupun dengan Fahri Hamzah asli Tana Samawa
“Sabalong Samalewa” seorang pemuda yang akan berani untuk mengangkat suara dan
aspirasi rakyat Indonesia timur untuk mendapatkan kesejahteraan dan
kesemarataan dengan daerah-daerah di bagian Indonesia bagian Barat.
Fahri Hamzah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
1992-1997 pada saat itu muncullah bakat berpolitk sang Fahri Hamzah muda
dibuktikan pernah menjadi staf Pimpinan Program Exstension FE UI tahun
1996-1998, pengelola ARH Islamic Book Fair tahun 1997-1998. Kemudian kecerdasan
dan kekuatan Fahri Hamzah Sebagi seorang pemuda yang visioner, berani, cerdas
dan religius sehingga aktif di beberapa organisasi-organisasi mahasiswa Islam
di Jakarta bahkan sebagai pendiri dan ketua dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) pada tahun 1998-1999, sehingga organisasi yang didirikannya
dapat menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan basis pertahanan pemuda-pemuda
Islam di Jakarta dalam melawan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang
merajalela dan mengakar kuat di pemerintahan Orde baru pada waktu itu.
Fahri Hamzah semenjak mahasiswa telah memiliki pengaruh
untuk sekelilingnya kemudian hingga dapat berkontribusi besar dalam pembangunan
Indonesia, memiliki pendapat dan masukan yang kritis sebagai anggota DPR RI
pada tahun 2004-2009 dan terpilih lagi di periode tahun 2009-2014. Suara Fahri
Hamzah adalah rintihan, semangat dan ujung tombak kemajuan NTB di masa lalu,
sekarang, dan masa yang akan datang. Walaupun telah mealng melintang begitu
lama di pusat kota, identitas Fahri Hamzah sebagai masyarakat Tana Samawa tidak
akan pernah lepas, sepeti prinsip “Sabalong Samalewa” yang merupakan lambang
dari keseimbangan dunia dan akhirat, karir yang begitu bersinar namun tetap
rendah diri kepada penciptanya, sehingga dirinya masuk dan berjuang bersama
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan salah satu partai islam yang
begitu kuat di tanah pertiwi ini. Pribadi Fahri Hamzah yang religius kemudian
masuk kedalam suatu partai islam merupakan suatu kolaborasi yang akan
menghasilkan kekuatan besar. Fahri Hamzah pun menitipikan cita-citanya pada PKS
“I will be with them always”, begitu kata Fahri hamzah.
Sebagai
Anggota DPR RI Fraksi PKS membuat Fahri Hamzah berani dan istiqomah yang akan selalu dapat sebagai seorang pionir
yang dapat menyambungkan lidah masyarakat Tana Samawa, Mbojo, dan Sasak, Untuk
selalu dapat didengar di Nusantara begitu pun dengan masalah Korupsi yang
mengakar dan tumbuh subur di Indonesia tercinta ini.
Fahri Hamzah yang yang dulunya sabagi pendiri dan ketua
KAMMI yang selalu memperjuangkan kegiatan anti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme,
dibuktikan kembali integritas dan komitmennya pada tahun 2007, Fahri Hamzah
dinyatakan bersalah karena menerima sejumlah uang di Departemen kelautan dan
perikanan, sehingga membuat beberapa pendukungnya kecewa dan tidak percaya
terutama fraksi PKS, sehingga Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) bertugas untuk
memeriksa kembali Fahri Hamzah, Integritas dan komitmen yang tetap di pegang
teguh sehingga hasil pemeriksaan KPK menyatakn bahwa Fahri Hamzah bersih. Ini
membuat Fahri Hamzah tumbuh menjadi sosok politisi yanhg dikenal bersih dan
berintegritas yang kuat.
Kemudian pada tahun 2011, Fahri Hamzah mengusulkan
pembubaran komisi pemberantasan korupsi (KPK) karena dinyatakan tugasnya telah
selesai dan Dewan Perwakilan Rakyat menurut Fahri Hamzah telah memberi dukungan
penuh kepada KPK. Keputusan yang diambil Fahri Hamzah ini adalah sebuah
keputusan yang berani, ditengah kondisi Indonesia yang rapuh akan korupsi, dan
kebutuhan sebuah lembaga pemebrantasan korupsi yang independen dan terpercaya.
Memang sosok Fahri Hamzah adalah sosok yang berani tetapi masyarakat banyak
yang menilai negatif atas keputusan Fahri Hamzah dalam membahas pembubaran KPK
yang kemudian akan berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap integritas dan
komitmen yang selama ini telah dimiliki oleh Fahri Hamzah. Bahkan tidak sedikit
organisasi dan aktivis anti korupsi yang memberikan kecaman tidak membuat
seorang Fahri Hamzah gentar karena Fahri Hamzah menganggap bahwa Komisi
pemberantasan Korupsi itu telah gagal untuk menjalankan tugasnya.
Selain masalah Korupsi, Fahri Hamzah juga berjuang dalam
berbagai kesejahteraan rakyat serta fundamental dari kehidupan berbangsa dan
bernegara. Fahri Hamzah menulis dalam bukunya yang berjudul “ Negara, Pasar dan
Rakyat” adalah sebuah bacaan yang menarik dan menantang, Tema yang diangkat
juga termasuk Tema yang berat, dalam bukunya Fahri Hamzah menulis bahwa “
Relasi negara dengan rakyat adalah relasi yang saling mengisi dan
menyeimbangkan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Itulah sebabnya mengapa
kita memerlukan konstitusi yang kita ciptakan bersama, agar tatanan kehidupan
memiliki pedoman yang memastikan peran dan posisi masing-masing berjalan
seimbang dan harmonis. Itu pula sebabnya mengapa dalam demokrasi, peran negara
dibatasi dalam cakupan tertentu sejauh itu menyangkut kepentingan publik.
Selebihnya, negara harus memberi dan menjamin kebebasan individu dan masyarakat
untuk berkreasi dan menyuarakan aspirasinya demi kemajuan dan
kesejahteraan mereka “ Fahri Hamzah menganggap bahwa dimana relasi atau
hubungan antara negara dan rakyat adalah sebuah hubungan sehingga negera dapat
berperan dalam kepentingan publik, dan
masyarakat dapat menyampaikan kebebasan berpendapat mereka untuk kemajuan dan
kesejahteraan mereka pula, itulah disini perang seorang angota Dewan Perwakilan
Daerah (DPR) yang menjembatani dan menyalurkan aspirasi rakyat kecil yang ada di daerahnya. Bukan hanya
seorang yang bersemangat saat berkampanye dan menebarkan banyak misi dan
janji-janji manis, fotonya di pasang sepanjang jalan sehingga menjadi sampah
visual kemudian mengeluarkan rayuan mautnya dalam berkampanye namun apa
hasilnya ?, setelah seseorang mendapat jabatan itu baik misi, janji-janji, dan
semangat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat bagaikan hanya angin lalu
yang tidak dilakukan bahkan dilupakan. Begitulah kejadian saat ini.
Sosok Seorang Fahri Hamzah yang dapat dijadikan tauladan
dan contoh untuk para elit politik lainnya yang sibuk menambah harta kekayaan
namun untuk memikirkan kesejahteraan dan kesengsaraan rakyat miskin dilupakan
begitu saja, memang sungguh memilukan dan tragis untuk ukuran negara demokrasi
Indonesia. Fahri Hamzah membuat relasi antara negara dan rakyat semakin erat
bahkan menjadi semakin dekat, pemerintah yang selalu ada bersama rakyat. Dalam
bukunya yang sama Fahri Hamzah Menulis “Negara kuat tidak ditandai dengan
besarnya dukungan militeristik, yang pada gilirannya hanya dimanfaatkan untuk
mensubordinasi pihak yang dikuasai (the
ruled). Kekuatan negara akan nampak saat ia mampu memosisikan diri
sebagai pelayan, bukan “pemerintah”. Sebab itu, demokrasi menempatkan kekuasaan
sebagai sesuatu yang bersumber dari, oleh dan untuk rakyat. Rakyat adalah
pemilik absah kekuasaan, karena dari entitas rakyatlah kekuasaan itu hadir dan
mewujud”. Memang sungguh mengagumkan seorang fahri Hamzah melihat bahwa Negara
kuat bukan dilihat dari kekuatan militernya tetapi dilihat dari posisi
Pemerintah itu harus bersifat menjadi pelayan, selagi posisi ini tidak tercapai
maka negara tersebut tidak kuat, negara ada karena bersumber dari, oleh dan
untuk rakyat .
Banyak politisi yang sebenarnya tidak paham dengan
keadaan dan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia namun berani terjun dalam
dunia politik dengan berbagai macam cara dengan tidak memperdulikan visi diri
yang nantinya akan menjadi pelayan dan memperkuat relasi antar negara dengan
rakyat. Fahri Hamzah yang dulunya sebagai intelektual muda, aktivis, religiusmembuat
Fahri Hamzah mengerti apa yang dibutuhkan di negeri ini segala pengalaman dan
keahliannya dalam berorganisasi dan berpolitik sejak Fahri Hamzah menjabat
sebagai anggota DPR RI tahun 2004 melalui fraksi PKS, Fahri Hamzah bertugas di
komisi VI yang melingkupi masalah perdagangan, perindustrian, investasi,
koperasi/UKM, dan BUMN, sehingga Fahri Hamzah mengerti dan memahami keadaan
sektor riil negara Indonesia, pada tahun 2007 Fahri Hamzah pindah ke komisi III
yang menangangi masalah hukum dan HAM.
Periode tahun 2009-2014 Fahri Hamzah kembali terpilih dan
kemudian menjabat sebagai wakil ketua komisi III dan dipindahkan kembali Komisi
VI dan juga menjabat sebagai anggota Badan Kehormatan DPR, setelah itu Fahri
hamzah kembali dipindahkan ke komisi VII yang membidang masalah Energi dan
Sumberdaya Mineral, Riset dan teknologi, Lingkungan dan Lingkungan Hidup dan
juga diangkat sebagai anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN).
Segudang pengalaman telah banyak dimiliki Fahri Hamzah,
begitupun peran-peran Fahri Hamzah dalam setiap komisi dan jabatan yang pernah
di tempati, berikut beberapa peran dan aksi nyata Fahri Hamzah dalam
menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR RI yang dikutip dari
·
Sebagai
anggota Badan Kehormatan, Fahri Hamzah membangun sistem untuk meningkatkan
kedisiplinan, kinerja dan implementasi kode etik DPR. Selama menjadi menjadi
anggota Badan kehormatan, Fahri Hamzah berhasil membangun tata cara ber-acara
di Badan Kehormatan terkait kasus-kasus etika yang menimpa anggota DPR RI.
·
Fahri
Hamzah menyoroti pentingnya meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan energi.
Fahri Hamzah menolak kenaikan tarif dasar listrik. Jangan sampai rakyat
dibebankan dengan kenaikan harga listrik, padahal penyebanya adalah inefisiensi
di tubuh PLN sendiri.
·
Terkait
dengan minyak dan gas bumi, Fahri Hamzah menekankan pentingnya kedaulatan
energi nasional. Banyaknya perusahaan asing yang mengelola hulu migas dinilai
menyebabkan tersedotnya sumber daya alam Indonesia ke negara lain.
·
Sebagai
anggota BAKN saat ini Fahri Hamzah memberikan perhatian terhadap Laporan Hasil
Pemeriksaan BPK setiap tahun. Fahri Hamzah menekankan perlunya tindak lanjut
yang memadai terhadap laporan-laporan BPK.
Fahri Hamzah
melakukan tindakan yang berpihak kepada rakyat sesuai dengan aspirasi dan
keinginan masyarakat Indonesia terutama masyarakat Nusa Tenggara Barat sosok
yang berani, tegas, visioner dan cerdas. Sosok yang akan membawa perubahan
untuk Indonesia yang lebih baik lagi sehingga sang Garuda dapat terbang dan
mencengkram dunia.
Fahri Hamzah adalah
putra kebanggan Tana Samawa yang lahir didesa kecil, di kabupaten yang kecil di
bagian Indonesia Timur yang jauh dari peradaban. Namun sang Fahri Hamzah dewasa
membuktikan bahwa keterbatasan adalah kelebihan kita “ make your weaknesse into your strengths” karena disetiap ada masalah pasti ada jalan
keluarnya “ where there is a will there
is a way “, karena di setiap kesuksesan pasti ada sebuah mimpi yang besar
yang dengan seluruh kekuatan dan semangat untuk dapat membuat sebuah mimpi
menjadi nyata
“ believe your dream, and make it
happen”, sosok Fahri Hamzah memberi banyak sekali inspirasi dan semangat
baru untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih berintegritas.