Jumat, 25 Juli 2014

Sumbawa Menyapa Nusantara



Oleh : Mochammad Isro Alfajri

Jakarta ibukota negara Indonesia kota besar dengan berbagai macam aktivitas dan kepadatan perumahan dan kendaraan dimana-mana, jauh di bagian timur jakarta kota kecil dengan jumlah penduduk yang sedikit dan daerah yang luas yaitu Sumbawa. Universitas teknologi Sumbawa jurusan Bioteknologi dengan adanya sejuta harapan kampus yang ada dipundak kami, dengan seluruh kemampuan yang kami miliki kami akan melakukan yang terbaik untuk kampus yang kami banggakan.
Hari itu pun tiba, Jakarta kami akan menuju kesana dengan agenda utama “Pertamina Foundation Scholars Gathering 2013 Se-Indonesia” almamater kebanggan kami akan dikenal di seluruh Indonesia, Sumbawa dan daerahnya akan diketahui seluruh potensi dan kekayaan budayanya.
Tanggal 29 November, petualangan pun dimulai, saya dan 19 orang teman lainnya yang menerima beasiswa sobat bumi akan menuju ke lombok kemudian dilanjutkan ke Jakarta, titik keberangkatan di rumah warek II dengan menggunakan jasa Panca sari Travel, kami berangkat disaksikan oleh civitas akademik UTS, orang tua kami yang tercinta, dan teman-teman Universitas teknologi Sumbawa. Dengan rasa haru dan keinginan untuk membawa almamater kami akan dikenal di Seluruh Indonesia di tahun pertama ini, kami berharap kepada sang kuasa untuk memberikan kemudahan langkah dan hati kami.
Pertama Kali naik pesawat, 2013
Setelah beberapa jam kemudian kami tiba di Pelabuhan Poto Tano untuk kemudian menuju ke Pelabuhan Kayangan Lombok, di atas kapal feri kami beristirahat dan kami sebagai pusat perhatian karena jaket yang kami gunakan, jaket kami berlambangkan Pertamina foundation scholars. Dengan nama besar Pertamina yang kami gunakan, setelah tiba di Pelabuhan kayangan kami menuju ke Jatatur yang mengurus tiket, akomodasi dan keberangkatan kami menuju Jakarta, Jam 04.00 WITA kami tiba di jatatur. Disana ada sedikit gangguan dari para supir taxi yang membuat kegaduhan karena kami tidak menggunakan taxi untuk berangkat ke Bandra Internasional Lombok (BIL), setelah masalah taxi telah berlalu dan kemudian kami menuju ke BIL dengan kendaraan yang disediakan Jatatur masalah tidak berhenti sampai di situ, ditengah perjalanan salah satu mobil yang kami tumpangi mengalami pecah ban, kemudian dengan gerakan cepat supir mengganti ban dan tentunya dengan bantuan dan kerjasama dari kami.
Universitas Teknologi Sumbawa Fakultas Bioteknologi
Di Bandara kami melaksanakan shalat subuh berjamaah kemudian kami check in dan mengurus bagasi kami, ada moment yang sangat menarik di saat kami sedang mengurusi tiket dan bagasi kami kami bertemu dengan Bupati Sumbawa Barat, saya sangat senang bertemu dengan bupati KSB dengan auranya yang positif dan bijaksana. Dan ternyata juga  kami satu nomor penerbangan JT 651 Lion Air bersama beliau. Setelah itu ada tugas tambahan yaitu titipan paket dari rektor kami yang tercinta.
Setelah beberapa saat akhirnya pesawat kami take off dan terbang menuju Jakarta, bertemu dengan pramugari yang ramah dan cantik membuat hati bahagia dan azhar yang berusaha survive dari mabuk darat, laut serta udara. Satu jam empat puluh menit kemudian pesawat kami pun landing di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
Kami bersiap menuju ke daerah BSD F5 kediaman Rektor kami tercinta DR. Zulkifiemansyah M.Sc. Menggunakan empat buah mobil, kesan pertama sampai di Jakarta adalah kota besar, ramai, banyak gedung bertingkat. Setelah beberpa jam dan beberapa tol yang kami lewati akhirnya kami sudah tiba di kawasan taman Giri Loka F5 sekitar jam 10 pagi.
Kami pun menyempatkan diri untuk berenang setelah membenahi barang-barang kami, suasana hati yang bahagia bersama teman-teman seperti suatu hal yang lebih dari cukup untuk membuat saya bahagia. Schedule kami selanjutnya mengunjungi PUSPIPTEK bahagia sudah dapat mengunjungi pusat penelitian di negeri ini, dengan suasana yang semi hutan dan gedung-gedung besar dengan berbagai ilmu aplikatif .terbesit di sanubari untuk suatu saat nanti melakukan penelitian disini, hati dan jiwa pun kembali semangat untuk belajar dan meningkatkan kualitas skill lab khususnya di bidang Bioteknologi, disana kami ditemani oleh ibu Dr. Is heliyanti Ph.D di bagian BPPT Bioteknologi Industri, kami mengunjungi beberpa laboratorium diantaranya Lab. Mikologi, Lab. Biologi Molekuler Non Virus, Lab. Fermentasi, Lab. Bioseparasi, ruang Herbarium, Lab. Pilot plan pangan. Di sana juga bertemu dengan Dr. Amal yang sekaligus mencarikan kami kendaraan untuk pulang.
Keesokan harinya kami bersiap menuju daerah taman wisata gunung pancar, Bogor. Kami di jemput dengan kendaraan yang telah disediakan oleh Pertamina Foundation. Sesampainya kami di sana kami check in dan mendapatkan baju, tas dan sleeping bad. Kesan pertama sesampainya disana asri, indah, alami, dan pastinya akan menyenangkan bertemu dengan teman-teman seluruh Indonesia. Kami di bagi atas beberapa kelompok dan sayaberada di Peleton sat, setelah itu kami menuju ke perkemahan kami dan menaruh barang setelah itu kami menuju ke Blok A untuk melaksanakan shalat Jumat pertama kali di gunung pancar. Makan siang pun setelah shalat jumat kami berkenalan dengan region jawa timur yang terdiri dari UNAIR, UNESA, dan ITS. Sore pun tiba, acara pembukaan dimulai, Pertamina Foundation kami adalah sobat bumi “cintai bumi selamatkan bumi “ sebagai generasi hijau yang membawa perubahan di bumi pertiwi ini. Kami banyak bertukar cerita ternyata kami adalah yang termuda diantara semua peserta yang rata-rata sudah tahun ke-3 dan yang membuat kami spesial adalah ketika kampus kami Universitas Teknologi Sumbawa memudahkan langkah kami, dan care terhadap kami yang tidak dimiliki oleh seluruh universitas peserta yang ada, kami sangat bersyukur atas hal yang sebenarnya kecil tetapi bagi kami itu sangat berarti dan istimewa bagi kami.
Di hari pertama kami diberikan materi oleh abah rama dengan tema talent mapping, yang dapat mengetahui bakat, membuka jalan dan menjadi yang terbaik Abah Rama berpesan untuk tidak takut berpindah jurusan atau anda hanya akan menjadi orang yang biasa-biasa saja. Kemudian pembicara berikutnya oleh Lendo Novo seorang akademis dan aktivis yang memilik semangat juang yang tinggi untuk lingkungan, beliau memberikan kami sebuah prinsip bahwa “ jangan pernah merasa minder dengan orang barat atau orang luar yang notabennya negara maju tetapi kesemuanya itu negara Indonesia yang menyediakan oksigen bagi seantero bumi”.
 
Pertamina Foundation Scholars 3
Hari kedua di acara Pertamina Foundation kami di bagi atas 20 grup, dan saya termasuk grup 14 dengan dari berbagai macam universitas se-Indonesia diantaranya univ. Andalas, UNESA, ITS, UNRAM, ITB, UNCEN  dengan jumlah anggota sebelas orang dan saya terpilih untuk memimpin mereka sebelumnya saya merasa canggung karena disini saya adalah paling muda di antara mereka semua yang rata-rata sudah masuk tahun ke-3, teman-teman kelompok sudah memilih saya dan sekarang saya harus melakukan yang terbaik untuk mereka. Sesudah pembagian kelompok kami diberikan materi 7 Habbit, Neuro Linguistic Program (NLP), The power of serve, itu semua membentuk agar pribadi kami lebih kuat dan lebih efisien dalam beraktivitas dan tentunya lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat banyak. Setelah itu kami melakukan kegiatan “mini research” dengan beberapa teman dengan menanyaka potensi, peluang, dan masalah yang dihadapi teman-teman kami di daerahnya masing-masing, saya sempat berdiskusi dengan teman-teman yang berasal dari Padang, Bogor, Papua Barat, Malang, dan Aceh.
Malam harinya kami diberikan inspirasi di acara inspiration guest oleh Renald kasali, acara yang sangat menarik dan membuka wawasan kita yang banyak membahas tentang mindset, open mind, peradaban kamera, rendah diri, dan opportunity based. Banyak sekali yang kami dapatkan mencakup juga masalah kepemimpinan dan keihklasan yang banyak di alami oleh kami sebagai mahasiswa.
Hari ketiga di acara Pertamina Foundation berfokus pada acara outbound kami di atur sesuai dengan  20 kelompok lainnya untuk melihat kekompakan, kerjasama, komunikasi, dan rasa saling percaya yang terjalin antara sesama anggota tim dengan berbagai macam yel-yel tim, permainan yang membutuhkan konsentrasi dan kerjasama tim disini peran saya sebagai ketua tim harus dapat menyatukan dan menumbuhkan rasa saling percaya antara kami, dan setiap kemenangan yang kami peroleh kami akan berkumpul dan bersorak “asik-asik jos” yang akan membuat kekompakan kami semakin kuat terjalin, Tim 14 rival sejatinya adalah Tim 13  selama beberapa permainan kami 4 kali menang, 2 kali seri, dam tidak pernah kalah, hasil yang sangat memuaskan, dan awal yang baik bagi kami.
Ini Anggota Saya
Pada sore harinya kami melaksanakan acara Deklarasi sobat bumi  dengan angkatan kedua dan angkatan ketiga yang dihadiri oleh ibu Nina Nurlina Pramono selaku direktur eksekutif Pertamina Foundation. Deklarasi berjalan hikmat yang  membuat jiwa kepedulian kami terhadap sesama dan lingkungan kembali bangkit dan terbit bagaikan matahari pagi yang menyinari dunia ini, bagaikan pelangi yang kami dari berbagai suku dan derah bersatu untuk membuat Bumi kami menjadi indah dan hidup.
Kesan yang saya dapatkan selama tiga hari ini adalah belajar, berbagi, bergerak, bersama karena “together we can” jangan pernah kita melupakan masa lalu, karena kita harus belajar dari kesalahan yang pernah terjadi, kita harus melakukan yang terbaik untuk masa kini, dan kita akan berharap mempunyai masa depan yang cerah atas apa yang kita lakukan sekarang “learn from yesterday, live for today, and hope for tomorrow” .
Hari keempat di acara Pertamina Foundation berada di kantor Pertamina Pusat disana kami diberikan materi tentang Pertamina, kisah inspiratif, untuk menjadi pemimpin masa depan. Banyak sekali tokoh-tokoh yang dihadirkan diantaranya Ir. Edhi Sandra M.Si dari IPB, Prof. Dr. Subroto, Direktur gas Pertamina, dan tokoh lainnya. Acara ini mengambil tema “sejahtera bersama alam”. Kita akan mendapat hakikat kebahagiaan ketika di tanah kita dapat hidup dan berdampingan dengan kita. Hari ini adalah hari yang membuat semuanya indah ketika kami telah mengenal satu sama lain dan harus terpisahkan oleh waktu, dengan warna yang telah di goreskan di lembaran hidup masing-masing kemudian akan ada cerita indah dan perjalanan hidup berikutnya yang berbeda karena adanya pertemuan ini, dari perasaan sedih, bahagia, dan sekarang kita harus berjuang untuk mengejar impian dan cita-cita, kemudian bertemu dengan keberhasilan yang telah di genggaman menjadi pribadi dan personal yang baik dan lebih baik lagi, terimakasih teman-teman sobat bumi kalian semua memiliki tempat tersendiri di hati saya yang terdalam dan tak akan pernah pudar.
Acara Pertamina Foundation telah selesai sekarng kami kembali menuju rumah Rektor kami di BSD, dengan membawa sejuta kenangan dan harapan yang kemudian akan menjadisumber energi untuk bertarung dan memenangkan kehidupan.
Mencari Ilmu dan Pengalaman
Sehari sebelum keberangkatan ke Sumbawa saya dan ke-empat teman saya, mengunjungi kampus Universitas Indonesia di Depok untuk bertemu tim IGEM UI yang mendapat medali perak Oktober lalu di Hongkong, untuk pergi ke kampus UI kami memilih menggunakan transportasi kereta api, tidak sesuai dengan padangan kami di TV, ternyata naik kereta api itu adalah sesuatu hal yang menyenangkan dan nyaman apabila pada waktu bukan jam pergi dan pulang kerja, ini adalah kesan yang baik karena ini juga pertamakali saya dan teman-teman menggunakan alat transportasi ini, setelah berganti kereta dua kali kami sudah sampai di stasiun UI Depok. Universitas Indonesia adalah tempat kuliah idaman saya setelah Institut Teknologi Bandung sewaktu SMA, akhirnya saya bisa menginjakan kaki di UI meskipun hanya berkunjung tetapi itu sudah membuat hati saya senang dan bahagia. Selain itu tempat pertemuan kami di bagian perpustakaan Univ. Indonesia yang baru di bangun. Kampus yang besar harus juga memiliki perpustakaan yang Besar itu semua terlihat di Universitas Indonesia Perpustakaan yang besar dan nyaman dilengkapi beberapa brand terkenal seperti Strabucks Cofee restaurant korea, koneksi internet yang cepat, ruang baca yang nyaman dilengkapi AC, lift, dan beberapa unit PC apple yang disediakan. Sehingga membuat mahasiswa dan mahasiswinya betah untuk baca dan berdiskusi di perpustakaan.  Kami sempat bertukar pengalaman, pikiran dan wawasan mengenai kampus dan khususnya kompetisi IGEM, karena kami juga termasuk salah satu peserta dari Indonesia selain ITB dan UI, perbincangan sangat menarik dan menghasilkan, selain di universitas Indonesia yang mengaami kesulitan di masalah pendanaan dan dukungan kampus untuk mengikuti IGEM competiton, kalau kami lebih kepada masalah perlengkapan laboratorium dan infrastruktur penunjang lainnya, dan sama-sama menglamai kesulitan dalam pembuatan WIKI. Kami saling sharing, agar nantinya kedepan kami dapat berdiri sendiri dalam pembuatan WIKI dan keikutsertaan kami dalam kompetisi IGEM.


1 komentar: