Oleh : Mochammad Isro Alfajri
Jakarta
ibukota negara Indonesia kota besar dengan berbagai macam aktivitas dan
kepadatan perumahan dan kendaraan dimana-mana, jauh di bagian timur jakarta
kota kecil dengan jumlah penduduk yang sedikit dan daerah yang luas yaitu
Sumbawa. Universitas teknologi Sumbawa jurusan Bioteknologi dengan adanya
sejuta harapan kampus yang ada dipundak kami, dengan seluruh kemampuan yang
kami miliki kami akan melakukan yang terbaik untuk kampus yang kami banggakan.
Hari
itu pun tiba, Jakarta kami akan menuju kesana dengan agenda utama “Pertamina
Foundation Scholars Gathering 2013 Se-Indonesia” almamater kebanggan kami akan
dikenal di seluruh Indonesia, Sumbawa dan daerahnya akan diketahui seluruh
potensi dan kekayaan budayanya.
Tanggal
29 November, petualangan pun dimulai, saya dan 19 orang teman lainnya yang
menerima beasiswa sobat bumi akan menuju ke lombok kemudian dilanjutkan ke
Jakarta, titik keberangkatan di rumah warek II dengan menggunakan jasa Panca
sari Travel, kami berangkat disaksikan oleh civitas akademik UTS, orang tua
kami yang tercinta, dan teman-teman Universitas teknologi Sumbawa. Dengan rasa
haru dan keinginan untuk membawa almamater kami akan dikenal di Seluruh
Indonesia di tahun pertama ini, kami berharap kepada sang kuasa untuk
memberikan kemudahan langkah dan hati kami.
Pertama Kali naik pesawat, 2013 |
Setelah
beberapa jam kemudian kami tiba di Pelabuhan Poto Tano untuk kemudian menuju ke
Pelabuhan Kayangan Lombok, di atas kapal feri kami beristirahat dan kami
sebagai pusat perhatian karena jaket yang kami gunakan, jaket kami
berlambangkan Pertamina foundation scholars. Dengan nama besar Pertamina yang
kami gunakan, setelah tiba di Pelabuhan kayangan kami menuju ke Jatatur yang
mengurus tiket, akomodasi dan keberangkatan kami menuju Jakarta, Jam 04.00 WITA
kami tiba di jatatur. Disana ada sedikit gangguan dari para supir taxi yang membuat
kegaduhan karena kami tidak menggunakan taxi untuk berangkat ke Bandra
Internasional Lombok (BIL), setelah masalah taxi telah berlalu dan kemudian
kami menuju ke BIL dengan kendaraan yang disediakan Jatatur masalah tidak
berhenti sampai di situ, ditengah perjalanan salah satu mobil yang kami
tumpangi mengalami pecah ban, kemudian dengan gerakan cepat supir mengganti ban
dan tentunya dengan bantuan dan kerjasama dari kami.
Universitas Teknologi Sumbawa Fakultas Bioteknologi |
Di
Bandara kami melaksanakan shalat subuh berjamaah kemudian kami check in dan
mengurus bagasi kami, ada moment yang sangat menarik di saat kami sedang
mengurusi tiket dan bagasi kami kami bertemu dengan Bupati Sumbawa Barat, saya
sangat senang bertemu dengan bupati KSB dengan auranya yang positif dan
bijaksana. Dan ternyata juga kami satu
nomor penerbangan JT 651 Lion Air bersama beliau. Setelah itu ada tugas
tambahan yaitu titipan paket dari rektor kami yang tercinta.
Setelah
beberapa saat akhirnya pesawat kami take off dan terbang menuju Jakarta,
bertemu dengan pramugari yang ramah dan cantik membuat hati bahagia dan azhar
yang berusaha survive dari mabuk
darat, laut serta udara. Satu jam empat puluh menit kemudian pesawat kami pun
landing di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
Kami
bersiap menuju ke daerah BSD F5 kediaman Rektor kami tercinta DR.
Zulkifiemansyah M.Sc. Menggunakan empat buah mobil, kesan pertama sampai di
Jakarta adalah kota besar, ramai, banyak gedung bertingkat. Setelah beberpa jam
dan beberapa tol yang kami lewati akhirnya kami sudah tiba di kawasan taman
Giri Loka F5 sekitar jam 10 pagi.
Kami
pun menyempatkan diri untuk berenang setelah membenahi barang-barang kami,
suasana hati yang bahagia bersama teman-teman seperti suatu hal yang lebih dari
cukup untuk membuat saya bahagia. Schedule
kami selanjutnya mengunjungi PUSPIPTEK bahagia
sudah dapat mengunjungi pusat penelitian di negeri ini, dengan suasana yang
semi hutan dan gedung-gedung besar dengan berbagai ilmu aplikatif .terbesit di
sanubari untuk suatu saat nanti melakukan penelitian disini, hati dan jiwa pun
kembali semangat untuk belajar dan meningkatkan kualitas skill lab khususnya di bidang Bioteknologi, disana kami ditemani
oleh ibu Dr. Is heliyanti Ph.D di bagian BPPT Bioteknologi Industri, kami
mengunjungi beberpa laboratorium diantaranya Lab. Mikologi, Lab. Biologi
Molekuler Non Virus, Lab. Fermentasi, Lab. Bioseparasi, ruang Herbarium, Lab.
Pilot plan pangan. Di sana juga bertemu dengan Dr. Amal yang sekaligus
mencarikan kami kendaraan untuk pulang.
Keesokan harinya kami bersiap menuju daerah taman
wisata gunung pancar, Bogor. Kami di jemput dengan kendaraan yang telah
disediakan oleh Pertamina Foundation. Sesampainya kami di sana kami check in
dan mendapatkan baju, tas dan sleeping bad. Kesan pertama sesampainya disana asri,
indah, alami, dan pastinya akan menyenangkan bertemu dengan teman-teman seluruh
Indonesia. Kami di bagi atas beberapa kelompok dan sayaberada di Peleton sat,
setelah itu kami menuju ke perkemahan kami dan menaruh barang setelah itu kami
menuju ke Blok A untuk melaksanakan shalat Jumat pertama kali di gunung pancar.
Makan siang pun setelah shalat jumat kami berkenalan dengan region jawa timur
yang terdiri dari UNAIR, UNESA, dan ITS. Sore pun tiba, acara pembukaan
dimulai, Pertamina Foundation kami adalah sobat bumi “cintai bumi selamatkan
bumi “ sebagai generasi hijau yang membawa perubahan di bumi pertiwi ini. Kami
banyak bertukar cerita ternyata kami adalah yang termuda diantara semua peserta
yang rata-rata sudah tahun ke-3 dan yang membuat kami spesial adalah ketika
kampus kami Universitas Teknologi Sumbawa memudahkan langkah kami, dan care terhadap kami yang tidak dimiliki
oleh seluruh universitas peserta yang ada, kami sangat bersyukur atas hal yang
sebenarnya kecil tetapi bagi kami itu sangat berarti dan istimewa bagi kami.
Di hari pertama kami diberikan materi oleh abah rama
dengan tema talent mapping, yang dapat mengetahui bakat, membuka jalan dan
menjadi yang terbaik Abah Rama berpesan untuk tidak takut berpindah jurusan
atau anda hanya akan menjadi orang yang biasa-biasa saja. Kemudian pembicara
berikutnya oleh Lendo Novo seorang akademis dan aktivis yang memilik semangat
juang yang tinggi untuk lingkungan, beliau memberikan kami sebuah prinsip bahwa
“ jangan pernah merasa minder dengan orang barat atau orang luar yang
notabennya negara maju tetapi kesemuanya itu negara Indonesia yang menyediakan
oksigen bagi seantero bumi”.
Pertamina Foundation Scholars 3 |
Hari kedua di acara Pertamina Foundation kami di
bagi atas 20 grup, dan saya termasuk grup 14 dengan dari berbagai macam
universitas se-Indonesia diantaranya univ. Andalas, UNESA, ITS, UNRAM, ITB,
UNCEN dengan jumlah anggota sebelas
orang dan saya terpilih untuk memimpin mereka sebelumnya saya merasa canggung
karena disini saya adalah paling muda di antara mereka semua yang rata-rata
sudah masuk tahun ke-3, teman-teman kelompok sudah memilih saya dan sekarang
saya harus melakukan yang terbaik untuk mereka. Sesudah pembagian kelompok kami
diberikan materi 7 Habbit, Neuro Linguistic Program (NLP), The power of serve,
itu semua membentuk agar pribadi kami lebih kuat dan lebih efisien dalam
beraktivitas dan tentunya lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat banyak.
Setelah itu kami melakukan kegiatan “mini research” dengan beberapa teman
dengan menanyaka potensi, peluang, dan masalah yang dihadapi teman-teman kami
di daerahnya masing-masing, saya sempat berdiskusi dengan teman-teman yang
berasal dari Padang, Bogor, Papua Barat, Malang, dan Aceh.
Malam harinya kami diberikan inspirasi di acara inspiration guest oleh Renald kasali, acara yang sangat menarik dan
membuka wawasan kita yang banyak membahas tentang mindset, open mind, peradaban kamera, rendah diri, dan opportunity based. Banyak sekali yang
kami dapatkan mencakup juga masalah kepemimpinan dan keihklasan yang banyak di
alami oleh kami sebagai mahasiswa.
Hari ketiga di acara Pertamina Foundation berfokus
pada acara outbound kami di atur sesuai dengan
20 kelompok lainnya untuk melihat kekompakan, kerjasama, komunikasi, dan
rasa saling percaya yang terjalin antara sesama anggota tim dengan berbagai
macam yel-yel tim, permainan yang membutuhkan konsentrasi dan kerjasama tim disini
peran saya sebagai ketua tim harus dapat menyatukan dan menumbuhkan rasa saling
percaya antara kami, dan setiap kemenangan yang kami peroleh kami akan
berkumpul dan bersorak “asik-asik jos” yang akan membuat kekompakan kami
semakin kuat terjalin, Tim 14 rival sejatinya adalah Tim 13 selama beberapa permainan kami 4 kali menang,
2 kali seri, dam tidak pernah kalah, hasil yang sangat memuaskan, dan awal yang
baik bagi kami.
Ini Anggota Saya |
Pada sore harinya kami melaksanakan acara Deklarasi
sobat bumi dengan angkatan kedua dan
angkatan ketiga yang dihadiri oleh ibu Nina Nurlina Pramono selaku direktur
eksekutif Pertamina Foundation. Deklarasi berjalan hikmat yang membuat jiwa kepedulian kami terhadap sesama
dan lingkungan kembali bangkit dan terbit bagaikan matahari pagi yang menyinari
dunia ini, bagaikan pelangi yang kami dari berbagai suku dan derah bersatu
untuk membuat Bumi kami menjadi indah dan hidup.
Kesan yang saya dapatkan selama tiga hari ini adalah
belajar, berbagi, bergerak, bersama karena “together
we can” jangan pernah kita melupakan masa lalu, karena kita harus belajar
dari kesalahan yang pernah terjadi, kita harus melakukan yang terbaik untuk
masa kini, dan kita akan berharap mempunyai masa depan yang cerah atas apa yang
kita lakukan sekarang “learn from
yesterday, live for today, and hope for tomorrow” .
Hari keempat di acara Pertamina Foundation berada di
kantor Pertamina Pusat disana kami diberikan materi tentang Pertamina, kisah
inspiratif, untuk menjadi pemimpin masa depan. Banyak sekali tokoh-tokoh yang
dihadirkan diantaranya Ir. Edhi Sandra M.Si dari IPB, Prof. Dr. Subroto,
Direktur gas Pertamina, dan tokoh lainnya. Acara ini mengambil tema “sejahtera
bersama alam”. Kita akan mendapat hakikat kebahagiaan ketika di tanah kita
dapat hidup dan berdampingan dengan kita. Hari ini adalah hari yang membuat
semuanya indah ketika kami telah mengenal satu sama lain dan harus terpisahkan
oleh waktu, dengan warna yang telah di goreskan di lembaran hidup masing-masing
kemudian akan ada cerita indah dan perjalanan hidup berikutnya yang berbeda
karena adanya pertemuan ini, dari perasaan sedih, bahagia, dan sekarang kita
harus berjuang untuk mengejar impian dan cita-cita, kemudian bertemu dengan
keberhasilan yang telah di genggaman menjadi pribadi dan personal yang baik dan
lebih baik lagi, terimakasih teman-teman sobat bumi kalian semua memiliki
tempat tersendiri di hati saya yang terdalam dan tak akan pernah pudar.
Acara Pertamina Foundation telah selesai sekarng
kami kembali menuju rumah Rektor kami di BSD, dengan membawa sejuta kenangan
dan harapan yang kemudian akan menjadisumber energi untuk bertarung dan
memenangkan kehidupan.
Mencari Ilmu dan Pengalaman |
Sehari sebelum
keberangkatan ke Sumbawa saya dan ke-empat teman saya, mengunjungi kampus
Universitas Indonesia di Depok untuk bertemu tim IGEM UI yang mendapat medali
perak Oktober lalu di Hongkong, untuk pergi ke kampus UI kami memilih
menggunakan transportasi kereta api, tidak sesuai dengan padangan kami di TV,
ternyata naik kereta api itu adalah sesuatu hal yang menyenangkan dan nyaman
apabila pada waktu bukan jam pergi dan pulang kerja, ini adalah kesan yang baik
karena ini juga pertamakali saya dan teman-teman menggunakan alat transportasi
ini, setelah berganti kereta dua kali kami sudah sampai di stasiun UI Depok.
Universitas Indonesia adalah tempat kuliah idaman saya setelah Institut
Teknologi Bandung sewaktu SMA, akhirnya saya bisa menginjakan kaki di UI
meskipun hanya berkunjung tetapi itu sudah membuat hati saya senang dan
bahagia. Selain itu tempat pertemuan kami di bagian perpustakaan Univ.
Indonesia yang baru di bangun. Kampus yang besar harus juga memiliki
perpustakaan yang Besar itu semua terlihat di Universitas Indonesia
Perpustakaan yang besar dan nyaman dilengkapi beberapa brand terkenal seperti
Strabucks Cofee restaurant korea, koneksi internet yang cepat, ruang baca yang
nyaman dilengkapi AC, lift, dan beberapa unit PC apple yang disediakan. Sehingga
membuat mahasiswa dan mahasiswinya betah untuk baca dan berdiskusi di
perpustakaan. Kami sempat bertukar
pengalaman, pikiran dan wawasan mengenai kampus dan khususnya kompetisi IGEM,
karena kami juga termasuk salah satu peserta dari Indonesia selain ITB dan UI,
perbincangan sangat menarik dan menghasilkan, selain di universitas Indonesia
yang mengaami kesulitan di masalah pendanaan dan dukungan kampus untuk
mengikuti IGEM competiton, kalau kami
lebih kepada masalah perlengkapan laboratorium dan infrastruktur penunjang
lainnya, dan sama-sama menglamai kesulitan dalam pembuatan WIKI. Kami saling sharing, agar
nantinya kedepan kami dapat berdiri sendiri dalam pembuatan WIKI dan
keikutsertaan kami dalam kompetisi IGEM.
halo kawan gething 3 apa kbar slam dri uncen papua
BalasHapus