Rabu, 25 November 2015

POMNAS 2015 it's my dream

Sejuta asa dan impian, bismillah terwujud.
POMNAS 2015
Dalam sebuah keinginan dan asa dalam mengikuti pekan olahraga mahasiswa nasional (POMNAS) tahun 2015 yang akan diselenggarakan di Universitas Syiah Kuala Aceh tanggal 13-21 November 2015. The history will began.
Semenjak almamater di pundak ku takkan pernah aku jatuhkan dan kulupakan. Perjalanan ini dimulai saat terbentuknya UKM Beladiri Universitas Teknologi Sumbawa yang aku dirikan bersama keempat kolega dan sesama karateka. Didepan tujuh puluh anggota baru UKM ini ada sebuah kata yang terlantang dari hati yang diterjemahkan oleh bibir ini "UKM ini akan mengikuti POMNAS tahun ini". Percaya atau tidak semua kisah ini berawal dan dimulai satu detik setelah kalimat itu.

Komunikasi dan bergaining power yang merupakan modal awal berani untuk melewati batas apapun yang ada didepan. From zero to hero dari hanya bermodal keberanian dan tekad yang kuat. Bismillah cerita ini dimulai, berawal dari sumber diinternet jalur untuk mengikuti POMNAS dalam setiap daerah diatur oleh Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia masing-masing provinsi menjadi pegangan untuk mulai melangkah ke tahap selanjutnya. Kontak ketua Bapomi NTB dapat, sebuah tahap yang sebenarnya merupakan kunci untuk membuka gerbang untuk kami masuk kedalam POMNAS tahun ini.

Adiyat, sekretaris dari UKM ini yang mendapat kunci itu. Alamamaterku tercinta, lesatarilah jaya sepanjang masa. merupakan kutipan mars UTS sebagai angkatan pertama memiliki tanggung jawab dalam membuka semua pintu peluang yang ada. Pada suatu hari dibulan Oktober kontak itu berhasil dibangun dengan nada bicara dan kata-kata yang dilontarkan pak Nasir sebagai ketua Bapomi NTB dalam menyambut keinginan kami untu ikut serta dalam POMNAS tahun ini. Kemudian terus berlanjut komunikasi dan diplomasi yang kami lakukan tanpa adanya campur tangan pihak kampus. Dalam konteks ini kami tidak ingin hal ini menjadi beban kampus karena kemandirian sebagai mahasiswa harus mulai dan akan terus terbangun. Tidak ada kesuksesaan yang mudah, pada saat komunikasi dan hubungan antara kami dan Bapomi pernah mengalami lost contact selama 2 minggu. Yang sebelumnya adalah tindakan pembiaran oleh Bapomi setelah 1 minggu sebelumnya mengundang kami dalam konsolidasi POMNAS di Mataram. Ikhtiar terus kami lakukan, tidak pernah berpikir apa yang telah dikorbankan, sudah tidak terhitung berapa pulsa yang kami keluarkan, sudah tidak terhitung berapa kali kami dikecewakan, dan seudah tidak terhitung berapa kali kami diragukan.

Tetapi, itu tidak membuat kami gentar sedikit pun. No way, I will break the limit. Allah maha adil, kesempatan itu diberikan tahun ini. 2017, kami tidak menunggu dua tahun  ( 2017 adalah Penyelenggaraan POMNAS berikutnya). Pintu pun terbuka,....

Tetapi masih banyak ruangan yang tidak diketahui dan ada apa saja di dalam bangunan itu.
kisah ini akan berlanjut

Jumat, 07 Agustus 2015

Adipura kapan ke Sumbawa lagi?





Bupati Sumbawa dan Presiden Republik Indonesia

Sumbawa Sabalong Samalewa yang berartikan keseimbangan antara kehidupan dunia dan kehidupan diakhirat. Keseimbangan dan nilai-nilai islam sejak kesultanan Sumbawa yang merupakan kekuatan daerah ini sejak dahulu. Sabalong samalewa mewujudkan “samawa mampis ruangan” memiliki arti Sumbawa yang selalu membawa kabar harum. Kata “harum” yang bisa mewakilkan keseluruhan kegiatan adat istiadat dan hukum tidak tertulis yang hidup dan bertahan di tengah masyarakat Sumbawa. Dalam bidang lingkungan Sumbawa telah dinobatkan dengan penghargaan adipura sebagai kabupaten bersih dari tatanan kota dan pengelolaan kota yang tetap mempertahankan konsistensi “harum” yang bertahan di kehidupan masyarakat. Penghargaan bukanlah sebuah tujuan tetapi sebuah hadiah adalah kata-kata yang selalu dikatakan oleh para elit politik baik berada di daerah manapun ketika mendapatkan sebuah kata yaitu “penghargaan”. Kemudian apabila kita berbicara kebersihan dan Sumbawa merupakan sebuah hal yang wajar dibahas. (Foto diatas bersumber dari sumbawakab.go.id)

          Kebersihan tentunya berkaitan dengan tata kota dan tata kelola sampah merupakan dua hal yang tidak bisa terlepaskan. Angka dalam pembuktian adalah hal yang sulit untuk ditemukan untuk berbagai permasalahan untuk daerah seperti Sumbawa ini, angka bukan hanya berbicara mengenai kependudukan, luas wilayah, jumlah PNS, maupun beberapa data yang pada umumnya disediakan oleh Badan Pusat Statistik daerah mengenai penjelasan dan pembuktian ilmiah. Angka dalam membuktikan kualitas air dan jumlah sampah rumah tangga serta beberapa hal bersifat ilmiah sehingga terjadinya sebuah dilema miskin data. Berdasarkan data maka pembangunan akan lebih efektif dalam pengambilan kebijakan dari proses evaluasi yang akurat dan ilmiah. 

       Sejarah Sumbawa dalam pencapaian di bidang lingkungan dan kebersihan dibuktikan dengan diraihnya penghargaan Adipura yakni penghargaan tertinggi dibidang kebersihan. Kabupaten Sumbawa sebagai kota bersih dengan kategori kota kecil.  Dalam sejarah penghargaan ini diraih 3 kali berturut-turut yakni dari tahun 2008 hingga tahun 2010. Tentunya pencapaian ini didapatkan dari kerja keras baik dari pemerintahan terutama Badan Penanaman modal dan lingkungan hidup (BPM-LH) serta Motivasi masyarakat dalam menciptakan Sumbawa yang bersih dan Hijau untuk mewujudkan Sumbawa yang Mampis rungan

Foto diambil pada tanggal 04 Agustus 2015 di Kebayan

          “Sulit untuk mendapatkan, tetapi lebih sulit untuk mempertahankan” adalah kalimat yang sesuai dengan kabupaten ini dibidang kebersihan, terbukti bahwa pada tahun 2012,  2013, dan 2014 kabupaten Sumbawa tidak mendapatkan penghargaan Adipura. Permasalahan tidak semata-mata kesalahan pemerintah daerah tetapi semakin berkurangnya kesadaran dan motivasi masyarakat dalam menjaga lingkungan dan kebersihan. Era globalisasi, teknologi, dan informasi yang semakin berkembang mempercepat lunturnya identitas dan nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Sebuah sikap dan sifat apatisme dan invidualis sebagai muara dari era ini. Di bukit kecil dengan tanah lapang di daerah kebayan dengan sampah yang menggunung kecil di bahu jalan sebagai salah satu tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Lokasi ini tidak jauh dari lokasi pemukiman hanya berjarak sekitar 50 meter antara lokasi dan pemukiman warga. Bau tidak sedap dan merusak pandangan mata adalah hal kecil yang dihasilkan oleh tumpukan sampah yang menggunung kecil ini. Sekarang, mungkin hanya gunung kecil tetapi “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”. 


Foto diambil pada tanggal 04 Agustus 2015 di Jalur Kerato-BTN Olat Rarang

Kemudian, di daerah bukit di dekat BTN Olat Rarang merupakan contoh berikutnya dari sikap apatis masyarakat, menjadikan sebuah lokasi menjadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang “ilegal” Hal ini mungkin hanya sedikit contoh mengenai pudarnya motivasi dan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan Sumbawa mampis rungan. 

Beberapa pencapaian dan permasalahan yang dihadapi tentunya berkaitan erat antara hubungan dan kualitas baik dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Pemanfaatan dari top-down dan bottom-up Management untuk meningkatkan kepedulian masyarakat (Community awareness) dan keterlibatan masyarakat (Community Involvement) untuk keberhasilan dari setiap program pemerintah.

Rabu, 05 Agustus 2015

KSB dan PT.NNT untuk Akselerasi Pembangunan Daerah

    
Kabupaten Sumbawa Barat adalah salah satu dari 5 kabupaten/kota yang ada dipulau Sumbawa yang terletak antara 080 29’ dan 9007’ Lintang Selatan dan antara 1160 42’ hingga 117o 05’ Bujur Timur, dibatasi oleh Selat alas di sebelah barat, Samudra Indonesia di bagian selatan dan Kabupaten Sumbawa di sebelah utara dan timur. Kabupaten Sumbawa Barat memiliki luas sekitar 1.849,02 km2. Kabupten Sumbawa Barat terdiri atas 8 kecamatan dengan luas wilayah dan presentasi sebagai berikut :
Tabel 1. Luas wilayah dan penduduk Kabupaten Sumbawa Barat.
Sumber : BPS 2012 KSB

Penduduk kabupaten Sumbawa Barat menurut BPS tahun 2012 sejumlah 118.608 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 2,15 persen dengan kepadatan penduduk mencapai 144 jiwa/km2. Jumlah kepadatan di Kabupaten Sumbawa Barat lebih tinggi daripada Kabupaten Sumbawa yang kepadatannya hanya 64 jiwa/km2











PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

Suasana Tambang (Sumber gambar : PT.NNT)
PT Newmont Nusa Tenggara merupakan perusahaan tambang tembaga dan emas yang beroperasi di Kabupaten Sumbawa Barat dengan luas perusahaan mencakupi dua kecamatan yakni Kecamatan Maluk dan Kecamatan Sekongkang. Apabila kita lihat pada tabel 1 mengenai luas wilayah dan jumlah penduduk perkecamatan, persentase luas dari kecamatan Maluk adalah 5,01% dan kecamatan Sekongkang adalah 20,14% sehingga dapat diperkirakan area pertambangan dari PT.NNT berada dikisaran 25,14% tetap angka itu belum harus dibagi lagi dengan perumahan masyarakat, luas sawah, dan tanah masyarakat sehingga luas pertambangan dari PT.NNT berada kurang dari 18%. Berdasarkan Kontrak Karya generasi ke-IV yang ditandatangani pada 2 Desember 1986 dan beroperasi penuh pada tahun 2000. PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) merupakan perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership BV (Newmont Indonesia Limited & Nusa Tenggara Mining Corporation BV), PT Pukuafu Indah, PT Multi Daerah Bersaing, dan PT Indonesia Masbaga Investama. Menjunjung tinggi konsep Corporate Social Responsibility (CSR) yang terbuka dan aktif adalah salah satu keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan tambang emas dan tembaga ini.

             Sifat dari pertambangan PT.NNT adalah tambang terbuka dengan 9000 jumlah karyawan pada tahun 2012 dan 63% nya merupakan penduduk lokal NTB. “Menjadi Perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati melalui pencapaian kinerja terdepan dalam industri tambang” adalah visi dari perusahaan ini. Apabila kita mengartikan secara linier maka perusahaan ini akan terus berkomitmen dan berkontribusi aktif dalam keselamatan kerja, perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial atau CSR.
Corporate social respornsibility (Sumber gambar : PT.NNT)
           “Because we Care” adalah konsep yang diterapkan di perusahaan ini yang bermakna karena kami peduli. Adalah sebuah konsep yang bercita-cita mewujudkan masyarakat daerah sekitar tambang agar dapat hidup mandiri dalam melaksanakan kegiatan ekonominya disaat usaha tambang selesai. Berbagai fokus CSR yang mengarah dalam peningkatan kemampuan masyarakat sekitar dan berkomitmen untuk tumbuh bersama masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Konsep Because we Care dterapkan dalam tiga bidang pencapaian perusahaan yakni di bidang keselamatan kerja adalah “because we are prudent”, dibidang lingkungan adalah “because we need to”, dan “Because we are equal” di bidang tanggung jawab sosial.

         
Pada program tanggung jawab sosial hingga tahun 2012, perusahaan telah mengeluarkan dana sebesar Rp50 miliar/tahun untuk berbagai program baik program percepatan pembangunan infrastruktur dan pengikatan kemampuan masyarakat. Serta 47 juta dolar AS tambahan dana bantuan daerah untuk percepatan pembangunan daerah. Banyak pencapaian telah dilakukan oleh perusahaan dan dirasakan langsung oleh masyarakat salah Satu pencapaian dalam bidang kesehatan adalah terjadinya penurunan drastis pada kasus malaria dari 26,04% kasus (1999) menjadi 1,47% (2012). Tidak hanya itu keberadaan perusahaan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten Sumbawa Barat. Berdasarkan data dari PT. NNT kontribusi ekonomi perusahaan sejak tahun 2000 hingga kuartal 2 tahun 2013. Dalam Ribu USD. 

KOLABORASI "PARIRI LEMA BARIRI" DAN "BECAUSE WE CARE"

Kunjungan ke PT.NNT
Melihat langsung dan berani berargumen. Adalah lingkungan kesan pertama ketika saya berkunjung di perusahaan ini adalah pembukaan lahan yang habis-habisan dengan keperluan pembuatan akses jalan dan keperluan infrastruktur perusahaan dari daerah sepanjang maluk hingga sekongkang. Because we need to adalah semboyan dari perusahaan ini terhadap suistainability dari ekosistem yang ada yang mungkin semua orang tau adanya perusahaan ini adalah menghancurkan gunung dan membuat lembah, adalah hal yang mudah namun sangat sakit dirasakan bumi ini, lubang galian sedalam minus 200 meter dibawah permukaan laut dengan diameter lubang sepanjang 2 km. Melihat tumpukan-tumpukan tanah diangkut dan dipindahkan dalam kegiatan operasi perusahaan adalah sebuah formalitas kegiatan tanpa melibatkan hati dan keseimbangan, bukan hanya mengenai keberadaan lingkungan yang berubah cukup pesat. Adalah sosial budaya masyarakat yang berubah pesat linier dengan perubahan akibat adanya perusahaan sikap masyarakat dan terjadinya akulturasi budaya, transmigran, dan masyarakat tuan rumah di uji dalam menerima tamu den berusaha menciptakan kondisi yang kondusif untuk mendukung beropreasinya  perusahaan. 65% dari pegawai perusahaan adalah masyarakat lokal adalah data yang didapatkan dari tahun 2012 hal ini membuktikan bahwa masyarakat yang dulunya belum memiliki kemampuan dalam kegiatan pertambangan kemudian dipaksakan oleh iklim untuk bekerja keras dan belajar cepat untuk dapat masuk dalam klasifikasi pegawai perusahaan. Human Development Index (HDI) adalah faktor yang harus dirubah dan diakselerasikan untuk pembangunan daerah dan bangsa. Pada tahun 2013 dan 2014 provinsi ini masih berada diperingkat dua terbawah dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, hal ini tidak sebanding dengan kualitas penduduk yang meningkat akibat kegiatan pertambangan tentunya banyak pertanyaan bermunculan dalam sinergitas dan pembangunan kualitas manusia di Nusa Tenggara Barat.

Area Penggalian PT.NNT
Disisi lain selain pengaruh lingkungan dan sosial budaya yang mengalami dampak besar adalah dimana kita mau tidak mau juga harus berpkir objektif dalam keberadaan perusahaan ini di tanah “Pariri lema bariri”. Kita tidak boleh pungkiri bahwa kabupaten Sumbawa Barat dipertimbangkan menjadi sebuah pemekaran dari kabupaten Sumbawa dengan salah satu pertimbangan nya adalah keberadaan dari perusahaan ini yang dapat meningkatkan dan menunjang pembangunan di kabupaten ini. sumbangsih yang luar biasa besar dari keberadaan bangsa ini. kemudian nasionalisme kita dipertanyakan, menurut pandangan penulis bahwa nasionalisme sesungguhnya bukan menolak setiap keberadaan masyarakat luar yang ada di negeri pertiwi ini tetapi bagaimana kita bisa menjaga menjaga nilai-nlai Pancasila, bineka tunggal ika dan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meihat dari Sie ke-5 pancasila yang berbunyi keadilan sosial bagi masyarakat Indonesia yang bermakna setiap masyarakat harus mendapatkan kesempatan untuk bangkit dan melakukan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran oleh masyarakat tentunya dengan musyawarah mufakat yang harus dipegang. Kabupaten Sumbawa barat dianugrai kandungan tembaga dan emas yang cukup besar yang bisa mempercepat pembangunan daerah yakni mempercepat pemekaran, penurunan kasus Malaria, dan kualitas Manusia yang harus ditingkatkan. Sekarang bukan hal penting lagi untuk membicarakan masalah pantas atau tidak pantasnya perusahaan ini di Sumbawa Barat tetapi bagaimana luruh masyarakat mengambil peran dalam mengiringi dan mengawasi kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan konsep “becuase we Care” dan “pariri lema bariri” mari kita satukan visi, hati dan pikiran untuk Sumbawa Barat yang lebih baik. 

Ditulis oleh :
Mochammad Isro Alfajri 
Mahasiswa Semester V 
Fakultas Teknobiologi 
Universitas Teknologi Sumbawa



Rabu, 15 Juli 2015

Sumbawagen Team 2014 Policy and Practices





Teknologi dibuat bukan hanya untuk diciptakan dan ada, tetapi teknologi adalah solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat. Setiap tahunnya kabupaten Sumbawa dapat memproduksi hampir 125.000 ton pertahun dan madu Sumbawa sudah termasuk dalam Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI). Penipuan dan pencampuran madu Sumbawa telah banyak mengambil perhatian masyarakat luas.

Kemudian dari hal tersebut proyek ini berjalan dan berhasil menciptakan sebuah alat bernama "Econey soft" adalah software yang berbasis android yang dapat mengukur glukosa dalam madu dengan menggunakan kamera. Sistem penghitungan diukur dengan menghitung Luminance value (LV) yang dihasilkan dari Protein Red Flurouscence Protein (RFP).

Projek ini merupakan kombinasi yang menarik antara teknologi informatika dan sintetik biologi yang menciptakan alat yang mudah digunakan untuk masyarakat umum dengan kecanggihan sintetik biologi dalam pemenuhan database untuk membuat software tersebut.

iGEM 2014: Sumbawagen wins Chairman's Award





Ini adalah video dimana saat nama tim Sumbawagen mendapatkan sebuah penghargaan tertinggi "Chairman's Award" di kompetisi International Genetecally Enginereed Machnie (iGEM 2014) yang merupakan sebuah titik balik harapan bukan hanya sebagai mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa tetapi juga seluruh masyarakat Sumbawa di tingkat Internasional.

Sobat Bumi Sumbawa untuk Tana Samawa




   Sobat Bumi Sumbawa adalah organisasi generasi muda yang bergerak dalam bidang konservasi lingkungan yang berada dibawah naungan Universitas Teknoogi Sumbawa. Seluruh founder dari anggota Sobat Bumi Sumbawa adalah penerima aktif beasiswa dari Pertamina Foundation. Sobat Bumi Sumbawa tergabung dalam sobat bumi Indonesia yang berada di salah satu dari lima regional yakni regional Bali-Nusra yang terdiri dari Sobat bumi Bali dari Universitas Udayana, Sobat Bumi Mataram dari Universitas Mataram dan Sobat Bumi Sumbawa dari Universitas Teknologi Sumbawa. Sejak tahun 2013 organisasi ini didirikan setelah kegiatan Gathering Pertamina Foundation Scholars (PFS) 3 di Bogor pada tanggal 30 Oktober – 03 November 2013 adalah kegiatan berkumpulnya seluruh penerima aktif beasiswa dari seluruh Indonesia diantaranya :
  1. Universitas Padjajaran
  2. Universitas Padjajaran
  3. Universitas Negeri Semarang
  4. Universitas Muhammadiyah Malang
  5. Universitas Brawijaya
  6. Universitas Sriwijaya
  7. Institut Pertanian Bogor
  8. Universitas Dipenogoro
  9. Institut Teknologi Sepuluh November
  10. Universitas Pattimura
  11. Swiss-German University
  12. Institut Teknologi Bandung
  13. Universitas Udayana
  14. Universitas Mulawarman
  15. Universitas Mataram
  16. Universitas Jakarta
  17. Universitas Negeri Makasar
  18.  Universitas Musamus
  19. Universitas Teknologi Sumbawa
  20. Universitas Negeri Papua
  21. Universitas Syiah Kuala Aceh
  22. Universitas Hasanudin
  23. Universitas Cendrawasih  

Kemudian pada saat itu pula dibentuk Sobat Bumi Indonesia yang berlokasi di kantor Pertamina Pusat dalam ajang Festival Sobat Bumi. Kemudian untuk menmfollow up kegiatan di Bogor kami melakukan kegiatan pertama kami yakni Sharing Section kepada seluruh mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa dirangkaikan dengan dilaunchingnya blog dari Sobat Bumi Sumbawa yaitu Sbsumbawa.blogspot,com dan perekrutan anggota non-penerima beasiswa pertamina Foundation Sebagai anggota dari Sobat Bumi Sumbawa.

Penanaman 2000 Pohon Binong
Sobat Bumi Sumbawa terdiri atas dua fokus program kerja yakni pertama penanaman pohon binong dan kedua konservasi terumbu karang. Latar belakang dari pemilihan kedua program kerja ini yakni bersangkutan dengan kearifan lokal dan identitas tana samawa. Penanaman pohon binong dilatar belakangi bahwa pohon ini adalah sebagai rumah dari lebah hutan Apis dorsata informasi ini didapatkan langsung dari masyarakat sekitar daerah Batu Dulang, yakni suatu daerah yang merupakan tempat penghasil madu hutan terbanyak di kabupaten Sumbawa. Sehingga ketika kita melestarikan pohon binong maka akan semakin banyak lebah hutan, semakin banyak lebah hutan maka semakin banyak madu Sumbawa.


KonservasiTerumbu Karang
Kedua pemilihan konservasi terumbu karang dilatarbelakangi oleh letak geografis pulau Sumbawa yang berada di Coral triangle dunia yang merupakan surga dari terumbu karang dunia. Alasan mengapa harus dilakukannya konservasi jawabannya sangat mudah yaitu budaya. Pulau Bungin kecamatan Alas adalah salah satu pulau di Sumbawa yang merupakan pulau terpadat di dunia yang memiliki budaya untuk menjadikan karang sebagai fondasi rumah ketika ingin membentuk sebuah keluarga baru. Sehingga lambat laun budaya ini akan merusak ekosistem terumbu karang yang kita semua tahu bahwa setiap tahunnya terumbu karang hanya dapat tumbuh 1 cm dan maksimal 2 cm dengan menggunakan kejutan listrik. Sehingga sobat Bumi Sumbawa datang sebagai solusi dengan semangat mahasiswa yang mencintai bumi untuk menyelamatkan bumi secara bersama-sama belajar, berbagi, dan bergerak bersama membentuk sebuah sinergitas untuk sebuah efektivitas dari sebuah aksi hijau.
Segitiga Karang Dunia
Hingga sekarang anggota aktif dari Sobat Bumi Sumbawa berjumlah 60 orang dan akan terus bertambah, organisasi yang bergerkan untuk kepedulian demi meningkatkan kepedulian masyarakat dan pemuda (Community Awareness) untuk mewujudkan keterlibatan dari masyarakat dan pemuda (Community Involvement) dalam mencintai dan melestarikan lingkungan.





Salam Sobat Bumi
Cintai Bumi Selamatkan Bumi

Aksi Nyata Sobat Bumi Sumbawa

Sobat Bumi Sumbawa in Action 

  1. Sobat Bumi Sumbawa semenjak tahun 2013 hingga 2015 telah melakukan banyak kegiatan diantaranya:
  2.  Penanaman 64 pohon Binong di Desa Batu Dulang kecamatan Batu Lanteh.
  3. Seminar Konservasi Alam VS pertambangan bekerjasama dengan PT. Newmont Nusa Tenggara di Kampus Universitas Teknologi Sumbawa pada tanggal 30 Januari 2014.
  4. Home schooling Joki cilik bekerjasama dengan Fakultas Psikologi Univversitas Teknologi Sumbawa di Arena Pacuang Kuda Angin laut desa Penyaring.
  5. Menghadiri Rakernas dan Munas Sobat Bumi Indonesia di Denpasar Bali pada tanggal 20-23 Februari 2014.
  6. Konservasi Terumbu karang dan perlindungan pantai di desa Labuan Pade kecamatan Utan pada tanggal 10-11 Februari 2014.
  7. Beach clean up di pantai Labuhan tanggal 20 April 2014 bekerjasama dengan Komunitas Penjaga Pulau SMAN 1 Sumbawa besar.
  8. Menghadiri Sobi Camp di Trawas, kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada tanggal 01-05 Desember 2015.
  9. Penanaman Pohon 2000 pohon Binong di Desa Batu Dulang kecamatan Batu Lanteh pada tanggal 18 Januari 2015.
  10. Bersih-bersih sungai Semongkat sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS) pada tanggal 22 Maret 2015.
  11. Pengujian kualitas air sungai yang ada di Sumbawa pada tanggal 20 April 2015.
  12. Menghadiri Sobi Summit di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 15-17 Mei 2015.
  13. Sobat Bumi Berbagi di Bulan Ramadhan pada tanggal 7 Juli 2015.


Prestasi Sobat Bumi Sumbawa
Sobat Bumi Sumbawa dalam perjalanannya mendapatkan beberapa prestasi baik di tingkat nasional dan regional diantaranya :
  1. Aksi Hijau penanaman 64 pohon binong berhasil masuk dalam media KOMPAS pada edisi 21 Januari 2014 dengan judul “Bergerak Bersama untuk Bumi”.
  2. Aksi Konservasi terumbu karang berhasil masuk dalam media KOMPAS pada edisi 21 April 2014 dengan judul “Menyingkap Kekayaan Laut Nusantara”.
  3.  Aksi Beach clean up berhasil masuk dalam media KOMPAS pada edisi 21 Juni 2014 dengan judul “Langkah Kecil Lestarikan Bumi”.
  4. Menjadi 1st Runner-up dari Festival pagelaran Bumi di Trawas, Kabupten Mojokerto, Jawa Timur pada tanggal 01-05 Desember 2014. 
Sobat Bumi Sumbawa di media nasional KOMPAS

Pohon Binong dan Madu Sumbawa

       
Pohon Binong (Tetrames nudlifora)
         Pulau Sumbawa yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah merupakan pusat produksi madu hutan yang sudah dikenal di Indonesia. Hal ini secara hukum sudah diakui oleh Kementrian Kehutanan dengan dikeluarkanya paten atas madu Sumbawa sebagai salah satu “Indikasi Geografis” tahun 2011 oleh Lembaga Paten Indonesia. Madu merupakan icon daerah Sumbawa yang telah dikenal luas karena karakteristiknya khas dan telah menjadi bagian dari mata pencaharian sebagian masyarakat daerah Sumbawa. Madu hutan Sumbawa dihasilkan oleh lebah dari jenis giant bee species Apis dorsata. Jenis lebah hutan ini membuat sarang di pohon-pohon tinggi diatas 10 meter di hutan yang dalam bahasa lokal Sumbawa disebut boan. Salah satu boan khas habitat hutan Sumbawa adalah jenis pohon Binong (Tetrames nudlifora). Pohon Binong akan disebut boan ketika di satu pohon binong terdapat lebih dari 2 sarang lebah hutan. Kelangsungan hidup madu hutan Sumbawa banyak bergantung dari kelestarian pohon ini. Saat ini pohon Binong merupakan salah satu spesies tanaman yang mulai berkurang jumlahnya di area kawasan hutan Sumbawa. Selain karena faktor pembibitan yang mengandalkan proses secara alami yang cukup panjang, sehingga pertambahan jumlahnya tidak signifikan, penebangan dan kebakaran hutan untuk keperluan pembukaan ladang menjadi penyebab punahnya rumah bagi lebah hutan Sumbawa ini.

Madu Sumbawa Produksi Jaringan Madu Hitan Sumbawa (JMHS)
 Madu Sumbawa yang dihasilkan oleh spesies lebah madu hutan ini (Apis dorsata) juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat. Hal ini dikarenakan Sumbawa dikenal sebagai sentra penghasil madu alam dan juga banyak dari masyarakatnya bermatapencaharian sebagai produsen dan distributor madu. Selain itu khusus untuk madu hutan Sumbawa sudah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) yaitu Hak Kekayaan Intelektual  (HaKI) untuk menjamin bahwa madu-madu yang diproduksi di bawah JMHS (Jaringan Madu Hutan Sumbawa) adalah madu hutan yang terjamin keasliannya dan memenuhi standar produksi yang lestari dan higienis. Oleh karena itu sangat penting adanya untuk menjaga kelestarian dari spesies lebah  madu Sumbawa sebagai penghasil madu hutan Sumbawa. Selain itu, produksi madu Sumbawa setiap tahunnya adalah 125.000 ton pertahunnya. Desa Batu Dulang adalah daerah yang memproduksi madu Sumbawa terbesar dari daerah lainnya sekitar 35,5 % dari keseluruhan produk madu Sumbawa berasal dari daerah ini (Julmansyah, 2008). Di daerah Batu Dulang terdapat sebuah hukum tidak tertulis untuk tidak menebang jenis pohon ini. Jika dilihat secara ilmiah adapun beberapa dampak secara langsung atas keberadaan hukum tidak tertulis ini yakni Pertama terhadap keberadaan Lebah Hutan Apis dorsata yang tinggal di pohon ini tentunya hal ini juga akan berbanding lurus dengan produksi madu yang dihasilkan. Kedua, daerah Batu Dulang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yakni suatu daerah yang berperan penting dalam ketersediaan air untuk kota Sumbawa DAS ini juga digunakan PDAM sebagai sumber air. Ketiga, masyarakat lebih mematuhi hukum adat dan istiadat dari nenek moyang yang menjadi sebuah kearifan lokal dengan hukum tidak tertulis dibandingkan Hukum tertulis berupa hukum pidana ataupun hukum perdata yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pengukuran Ketinggian desa Batu Dulang (840 mdpl)
Masyarakat Batu Dulang yang tinggal di ketinggian 840 mdpl membuat masyarakat bergantung pada  kekayaan hutan dan hasil hutan yang dimilikinya. Sehingga apabila terjadi perubahan fungsi lahan dari hutan menjadi daerah pertanian tentunya akan berdampak besar terhadap ketersediaan air dan bencana alam yang akan terjadi karena terjadinya perubahan fungsi lahan. Sehingga hukum tidak tertulis merupakan sebuah bentuk dari bottom-up Management dan butuh suatu bentuk top-down Management untuk mempertahan keberlangsungan dan keharmonisan baik alam dan manusia yang sudah bertahan lama. Top-down Management dapat berupa tiga aspek yang harus diperhatikan yaitu pertama peningkatan kualitas tenaga pendidik untuk pendidikan yang berkualitas. Kedua, jalan merupakan infrastruktur yang diutamakan karena merupakan urat nadi dari kegiatan pereekonomian desa. Ketiga, berantas masyarakat buta internet untuk kemudahan mendapatkan informasi dan akses yang tidak terbatas. Sehingga, Madu merupakan icon daerah Sumbawa yang telah dikenal luas karena karakteristiknya yang khas menjadi potensi unggulan bukan hanya bagi kabupaten Sumbawa tetapi produk unggulan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.