Saya Mohammad Isro alfajri, begitu islami
bukan nama saya?. Seorang pemuda yang menganggap bahwa dirinya memiliki
kelebihan dalam bidang komunikasi dan kepercayaan diri yang dimilikinya. Sampai
dengan mendapat beasiswa Pertamina Foundation dan terpilih menjadi gubernur
sobat bumi Bali-Nusra hingga akhirnya akan menginjakan kakinya di negeri paman
sam. Cerita ini dimulai sejak lulus SMA, waktu itu saya sekolah di sekolah
Rintisan Sekolah Berstandar Internasional satu-satunya do Pulau Sumbawa pada
tahun 2013 lalu. SMAN 2 Sumbawa dengan nama yang besar dengan peralatan
laboratorium dan ruang kelas yang bagus. Tentu setiap siswa yang lulus dari
SMAN 2 Sumbawa memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi daripada SMA
lainnya di Sumbawa. Pada waktu itu saya bermimpi untuk masuk dalam Institut
pendidikan dalam Negeri (IPDN) adalah sekolah idaman saya sejak SMA. Dengan
kemampuan yang saya miliki saya yakin akan berhasil, tetapi nasib berkata lain
pada saat tes terakhir saya tidak bisa lulus dan harus merasakan kegagalan
untuk kesenian kalinya dari STAN, STIS, ITB, terakhir adalah IPDN. Tetapi masih
ada harapan muncul ketika pada saat yang bersamaan saya sampai tahap terakhir
alam Tes pegawai Perusahaan Listrik Negara (PLN) NTB. Pada saat itu tes
terakhir adalah tes wawancara, tapi karena umur yang dibilang masih muda yaitu
17 tahun dan pengalaman yang sama sekali tidak saya miliki pada saat itu
sehingga untuk kelima kalinya saya gagal dalam mengejar impian saya.
Allah memang Adil, dan mungkin Allah telah
menunjukkan bahwa ini jalan mu lho fajri, ini jalan mu, but deep in My heart
still don’t believe It sampai akhirnya saya berada di titik yang tidak bisa
memilih lagi, tetapi selama perjalanan saya dalam Bioteknologi Universitas
Teknologi Sumbawa tempat saat ini aku berpijak dengan menatap langit yang sama
kepada semua insan yang mengharapkan impian-impiannya terwujud. Pencapaian demi
pencapaian saya dapatkan diantaranya saya mengikuti Pertamina Foundation
Gathering scholars 2013 di Bogor November lalu dan untuk pertama kalinya saya
naik pesawat, kemudian terpilih menjadi duta mahasiswa Genre Provinsi NTB dan
ini juga pertama kalinya prestasi saya tingkat provinsi, terpilih menjadi
gubernur Bali-Nusra untuk masa jabatan 2014-2015 pada munas dan rakernas di
Denpasar Bali tanggal 21-23 Februari 2014 dan ini juga merupakan pertama
kalinya saya mengunjungi pulau terindah di Dunia ini. Alhamdulillah saya
diberikan beberapa nikmat yang tak terduga sebelumnya.
Saya juga manusia, tidak sempurna, kesalahan
demi kesalahan saya lakukan. Terkadang di suatu waktu tertentu, saya merasa
bukan ini tempat saya hati saya berkata “fajri, kalau kamu di sini terus, lho
bakalan ditinggalin jauh sama teman-teman lho” itu mindset saya sampai saat
ini. Karena memang bukan karena apa-apa semenjak SD hingga SMA saya adalah
bocah yang dipenuhi prestasi dan semangat juang untuk belajar dan terus
belajar. Tetapi untuk Bioteknologi gairah itu tidak ada, bagaikan hanya ingin
menghabiskan waktu tersisa yang saya punya untuk terus berada di bioteknologi
dengan tubuh tanpa nyawa dan pikiran. Terpuruk banget hidupku, tapi itu hanya
menurutku.
Terkadang saat aku melihat ke bawah dan
kemudian tersadar bahwa saat ini aku masih beruntung dibandingkan jutaan orang
yang diluar sana, tanpa pendidikan, tanpa orangtua, tanpa harapan, dan tanpa
impian. Ya Allah berikanlah kelapangan bagi hati hamba, yakinkan bahwa ini
adalah jalan hamba. Teringat lagi pada saat kunjung forum alumni leadrship
academy (FALA) UTS pada kegiatan Bakti sosial di Lape dua Minggu lalu (bulan
Agustus) banyak anak-anak kecil yang tinggal tanpa alas kaki, pakaian seadanya,
kasih sayang seadanya, dingin, panas, keterbatasan dalam segala hal, dalam
kunjungan ini berikan saya pelajaran yang begitu banyak, banyak sekali, ingin
air mata ini jatuh, tetapi hati ini begitu keras, hati ini mati, untuk mengeluarkan air mata saja tidak bisa. Anak-anak kecil yang menjadi perantara
Allah yang ingin mengatakan bahwa “fajri, kamu itu beruntung, kenapa kamu Gak
bersyukur atas nikmat ku”, hati terasa diam sejenak “ ya Allah, ampunilah hamba
ini yang penuh dosa, dosa, dosa ya Allah yang kufur nikmat, yang durhaka
terhadap orangtua, pembohong, munafik, ya Allah kembalikan hati hamba yang dulu
ya Allah, yang di penuhi cinta, keimanan dan kesyukuran atas segala nikmatmu”.
Allah tetap saja berikan nikmat, malam itu
saya ditunjuk bersama ke-enam orang teman saya lainnya untuk sebagai perwakilan
tim Sumbawagen untuk mengikuti kompetisi Internationall genetically enginereed
Machine di Boston, MIT, Amerika Serikat, bulan Oktober 2014 nanti. Saya
sebenarnya sudah tahu atas keberangkatan saat untuk ke Amerika. Karena pada
saat bulan Juli saya berlibur di Taliwang, tanah kelahiran ayah saya. Di tengah
pagi indah saya di telepon oleh rektor saya Dr. Zulkiefliemansyah M.Sc untuk
pertama kalinya. Rasa khawatir dan senang bercampur aduk, pada saat itu belian
menanyakan komitmen saya di Bioteknologi dan pada saat itu saya berbohong
ketika menjawab tidak untuk pertanyaan “apakah kamu ikut AKPOL?” memang bukan
bagaimana, disisi lain Ibu saya sangat berharap saya dapat langsung kerja,
begitupun juga keinginan hati saya, tapi tidak tahu untuk ayah saya. Saya Gak Tahu apa yang ada
di dalam hatinya. Tetapi saya dapat memastikan bahwa saya disuruh untuk cepat
mendapatkan kerja. Itu sangat bertetangan dengan cita-cita saya untuk menjadi
presiden, saya ingin lulus sarjana dan profesor tapi apakah waktu ini cukup?
Saya memiliki dua adik yang harus dibiayai oleh saya bukan lagi orang tua saya.
Sehingga berat rasanya ketika saya memiliki kemampuan, bantuan dan kesempatan
untuk mengikuti IPDN 2014 Tahun ini tanggal 23-28 Agustus 2014, tapi ini adalah
langkah besar yang saya harus ambil dan saya harus pilih untuk masa depan.
Bismillahhiraahmanirrahim, Allah selalu tahu apa yang saya butuhkan, dan saya
percaya Allah selalu terlibat dalam segala kisah dan cerita yang ada dihidup
saya, ya Allah ya rahman.
ia ia..
BalasHapuskeren banget tulisan nya..
mungkin sesuatu yang kita jalankan saat ini bukanlah pilihan kita, tapi yakinlah rencana Allah lebih baik dari rencana kita manusia.
enggak apa sih salah masuk jurusan, asalkan masa depan jangan salah.. hehhehe
singgah juga di blog wanti ia, hehhee
http://wantinurjadidah.blogspot.com/
terimakasih banyak
BalasHapussiap wanti
Keren tulisannya kak,,,
BalasHapusI Like It